Sabtu, 25 November 2017

Nama nama bupati bojonegoro

Berikut daftar nama-nama Bupati Bojonegoro dari masa sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan, selengkapnya sebagai berikut: DAFTAR NAMA BUPATI BOJONEGORO Tahun Nama bupati 1677-1705 Pangeran Mas Toemapel 1705-1718 Ki Wirosentiko (R. Tumenggung Surowidjojo) 1718-1741 Ki Songko (R. Tumenggung Hario Matahun I) 1741-1743 R. Tumenggung Hario Matahun II 1743-1755 R. Tumenggung Hario Matahun III 1755-1756 R. Ronggo Prawirodirjo I 1756-1760 R. Purwodidjojo 1760-1800 R. M. Guntur Wirotedjo 1800-1811 R. Ronggo Djenggot 1811-1816 R. Prawirosentiko 1816-1821 R. Tumenggung Sumonegoro 1821-1823 R. Tumenggung Sosrodiningrat 1823-1825 R. Tumenggung Purwonegoro 1825-1827 R. Adipati Djojonegoro 1827-1828 R. Tumenggung Sosrodilogo 1828-1844 R. Adipati Djojonegoro 1844-1878 R. Adipati Tirtonoto I 1878-1888 R. M. Tumenggung Tirtonoto II 1888-1890 R. M. Sosrokusumo 1890-1916 R. Adipati Aryo Reksokusumo 1916-1936 R. Adipati Aryo Kusumoadinegoro 1936-1937 R. Dradjat 1937-1943 R. Tumenggung Achmad Surjodiningrat 1943-1945 R. Tumenggung Oetomo 1945-1947 R. Tumenggung Sudiman Hadiatmodjo 1947-1949 Mas Surowijono 1949-1950 R. Tumenggung Sukardi 1950-1951 R. Sundaru 1951-1955 Mas Kusno Suroatmodjo 1955-1959 R. Baruno Djojoadikusumo 1959-1960 R. Soejitno 1960-1968 R. Tamsi Tedjo Sasmito 1968-1973 Letkol Inf (Purn.) Sandang 1973-1978 Kolonel Inf (Purn.) Alim Sudarsono 1978-1983 Drs. Soeyono 1983-1988 Drs. Soedjito 1988-1993 Drs. H. Imam Soepardi 1993-1998 Drs. H. Imam Soepardi 1998-2003 Drs. H. Atlan 2003-2008 Kolonel Inf (Purn.) H.M. Santoso 2008-2013 Drs. H. Suyoto, M.Si. 2013-2018 Drs. H. Suyoto, M.Si. Demikian sejarah singkat dan daftar nama Bupati Bojonegoro dari pertama sampai dengan saat ini. Semoga bemanfaat dan terimakasih.

Cara membasmi tikus sawah

CARA MEMBASMI TIKUS SAWAH Berbagai cara petani lakukan untuk membasmi tikus sawah yang setiap tahun selalu merugikan penghasilan petani karena hasil panennya yang berkurang karena di makan tikus atau di rusak tikus, mulai dari Gropyokan petani yaitu membongkar sarang Tikus di setiap pematang sawah sampai menggunakan pestisida atau racun yang berlabel merah yang paling berbahaya pun di gunakan bahkan Oli atau pelumas kendaraan pun di gunakan sebagai media pencampur pestisida atau racun yang berbahaya tadi. namun tetap saja petani masih kebobolan atau kecolongan karena tanaman padi nya masih di makan atau di rusak sama tikus. di mana kah letak kesalahan dan kekurangan petani dalam menangani Hama Tikus ini? karena hama tikus adalah hama yang pintar dan mempunyai solidaritas yang tinggi dan bergotong royong dan konon katanya kalau Tikus ini memliki seorang Raja yang dimana bila ada pemimpin berarti ada prajurit atau anak buah, bila mau melakukan serangan ke suatu wilayah biasanya tikus pemimpin memerintahkan anak buahnya atau prajuritnya terlebih dahulu untuk maju dan mencoba terlebih dahulu bila di kira nya aman maka semuanya baru masuk menyerang dan merusak, namun bila anak buah atau prajurit tadi mati maka yang lainnya pun tidak berani masuk dan mungkin akan pergi mencari yang aman-aman saja dan tidak berbahaya menurutnya. dan kalau pun petani itu menaruh perangkap atau pestisida yang di di campur Oli atau pelumas kendaraan biasanya bila ada tikus yang mati karenanya maka tikus yang lainnya akan bersabar dan mencari areal yang tidak berbahaya menurutnya dan bila efek dari pestisida yang di campur oli itu sudah hilang dan sudah aman dari pengaruh racun pestisida tadi barulah tikus tikus itu masuk dan menyerang tanaman para petani tersebut. tikus saja sampai berpikir segitunya artinya sabar dan menunggu kelemahan dan lengahnya petani dalam menjaga tanamannya dari serangan tikus, maka seharusnya kita pun juga harus belajar dan mengerti serta mengetahui apa kelemahan dan kekurangan dari hama tikus ini. dan sebelum saya memberi tahu cara membasmi tikus mari lah kita belajar dulu mengenai siklus kehidupan dari hama tikus itu sendiri agar kita juga bisa tahu apa kelemahan dan kekurangan dari hama tikus itu sendiri. baik lah kita mulai saja!

Jumat, 24 November 2017

Cara membunuh tikus

Syaikh Muhammad Ibn Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata: إذا أردت أن تقتل فأرة ، وقتلها مستحب ، فأحسن القتلة ، اقتلها بما يزهق روحها حالا ، ولا تؤذها ، ومن أذيتها : ما يفعله بعض الناس حيث يضع لها شيئا لاصقا تلتصق به ، ثم يدعها تموت جوعا وعطشا ، وهذا لا يجوز ، فإذا وضعت هذا اللاصق فلابد أن تكرر مراجعته ومراقبته حتى إذا وجدت فيه شيئا لاصقا قتلته . Jika kamu hendak membunuh tikus, dimana membunuhnya merupakan sesuatu yang dianjurkan, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Bunuhlah dengan cara yang membuat ruhnya segera keluar dari jasadnya saat itu juga, dan janganlah kau menyakitinya. Diantara bentuk menyakitinya adalah seperti apa yang dilakukan oleh beberapa manusia, yaitu dengan cara menggunakan jebakan berupa lem tikus. Ketika ia sudah terperangkap, tikus itu dibiarkan mati kelaparan dan kehausan. Perbuatan seperti ini adalah perbuatan yang tidak dibolehkan. Jika engkau telah membuat perangkap tikus dengan lem tersebut, maka biasakan engkau ulang-ulang melihatnya beberapa kali, hingga jika engkau sudah mendapatkannya terperangkap dalam jebakan itu, engkau segera dapat membunuhnya.

Mitos TIKUS

Sebenarnya sebagai orang JAWA sudah terkenal dengan berbagai pantangan yang disebut dengan MISTIS. 3 kali masa tanam ini sawahku diserang hama Tikus. Tikus itu yang menjadi simbul koruptor yah? gatau deh. Pada masa tanam pertama jangankan tanaman padi yang sudah berbuah di makan tikus, namun Gabah yang ditabur untuk benihpun di makan Tikus. Mitos mengenai hama tikus adalah, sih pemilik sawah sering makan didepan tungku. Dipercaya bahwa Tikus memiliki pemimpin dan pemimpin itulah yang menentukan mereka harus memakan dimana. Selain makan didepan tungku, membakar daun pisang yang masih segar di tungku juga salah satu penyebab adanya hama tikus. mungkin sudah kebiasaan, setiap ada sampah yang bisa dibakar, langsung dimasukkan tungku. Bagaimana menangani hama Tungku Tikus? Menurut mitos di daerahku, untuk mengatasi semakin meraja lelanya hama tikus maka ambil batang padi sisa Tikus, kemudian gantung di atas tungku. Sebuah mitos yang masih dipercaya warga juga adalah pelarangan meracun tikus. Meracun tikus dianggap akan membuat tikus yang tidak mati kena racun akan semakin mengamuk, melihat ada yang mati dan menghabiskan semua tanaman padi. Tahun 2012 masih percaya Mitos?? Udah gak jamannya lagi hal kayak gituan. Mending kita beralih kepada syareat agama aja yuk. Ini ada kaitannya dengan Manfaat surat Al-fateha. Setiap kata dalam surat alfateha memiliki keajaiban dan makna tersendiri. Membuka sebuah share seorang sahabat di Facebook yang aku print di sebuah kertas mengenai penanggulangan hama tikus. Pastinya sobat tahu kan setiap kata dalam Surat Al- Fatiha? dan pastinya sudah tahu juga dengan kalimat yang berbunyi "Iyyaaka Na'budu". Sebuah kata dalam bahasa arab ini insya Allah bisa membantu. Sebuah kata "Iyyaaka Na'budu" di tulis diatas kertas, kemudian gulung dan masukkan kedalam bambu. Bambu tersebut di tancapkan pada sudut sawah, hal ini dipercaya dapat mengurangi serangan hama tikus atau celeng. Mengenai keberhasilan, hanya Allah yang menentukan, kewajiban kita sebagai manusia adalah berusaha dan tawakal. Menurut Sobat Mitos itu apa sih?? #baliklagi